Wednesday, April 20, 2016

Hubungan Kita Dengan Karya Seni

7777777
-
Ada kesamaan antara hubungan kita dengan karya seni dan hubungan kita dengan orang lain, yakni ada yang perlu dipertahankan dan ada pula yang tidak.
Selama kita hidup, begitu banyak kita melihat dan mengenal orang. Namun orang yang benar-benar dekat dengan kita jumlahnya tidaklah banyak. Boleh dikata sangat sedikit. Dengan yang sedikit ini, kita ingin mempertahankan hubungan tersebut selamanya. Dengan orang-orang lain selebihnya, hubungan kita tidaklah begitu dalam. Biasa-biasa saja. Ada yang perlu dipertahankan dan bahkan ada pula yang tidak perlu dipertahankan sama-sekali, tidak peduli apakah orang-orang ini orang-orang "besar", berkedudukan tinggi, kaya, terkenal, dan lain sebagainya. Ada hubungan-hubungan yang membesarkan dan menumbuhkan hati dan jiwa, ada pula hubungan-hubungan yang sama-sekali tidak melekat di hati. Bahkan ada pula hubungan-hubungan yang sia-sia, membuang-buang waktu, dan meracun jiwa. Tapi begitulah kenyataannya. Begitulah hidup.
Begitu pula hubungan kita dengan karya seni.
Selama kita hidup, begitu banyak kita melihat karya seni. Namun karya seni yang benar-benar dekat ke hati kita tidaklah banyak jumlahnya. Dengan yang sedikit ini, kita ingin mempertahankan hubungan kita karena karya-karya tersebut membesarkan dan menumbuhkan hati dan jiwa kita. Kita ingin melihatnya berulang-ulang dan merenunginya. Hubungan kita dengan karya-karya ini spesial. Karya-karya ini bagaikan makhluk hidup, dan kita menjalin hubungan dan pertemanan yang istimewa dengan mereka.
Dengan karya-karya seni selebihnya, hubungan kita tidaklah begitu dalam. Bahkan ada yang sangat dangkal, tidak peduli apakah karya-karya tersebut dibuat oleh seniman-seniman sangat terkenal, dipajang di museum-museum besar dunia, sangat mahal harganya, dan lain sebagainya. Ya, banyak karya seni yang dilihat sekali saja rasanya sudah cukup, tidak perlu dilihat kembali.
Seperti dengan orang lain, kedekatan kita dengan karya seni juga sangat pribadi sifatnya. Tapi begitulah kenyataannya. Begitulah hidup.
-
ydb, washington dc, 20april2016
jaga bara!
-
7777777

Monday, April 11, 2016

Tentang Karya Seni Rupa Indonesia

7777777
-
Ada sebenarnya yg hendak kukatakan tentang kelebihan Indonesia, yang tidak terlalu tampak dalam karya seni seniman-seniman kontemporer kita.
Untuk mudahnya, coba bayangkan candi Borobudur. Kebanyakan karya-karya seniman kontemporer kita masih terikat bergelut membicarakan hal-hal seperti yang tergambarkan di bagian terbawah relief candi itu. Belum banyak yang naik ke bagian atas. Cerita mereka masih berputar pada apa-apa yang dilakukan oleh para penghuni "neraka"...perbuatan-perbuatan “orang-orang jaman jahiliyah". Jaman kekelaman atau ignorance. Terlalu banyak fokusnya ke sana. Mereka terlalu terikat dan mendekam di sana. Mereka belum mau melepaskan diri dari hal-hal itu.
Salah satu kelebihan terkuat Indonesia adalah (sebenarnya) negara ini diisi oleh para penyembah (Tuhan). Tapi kenyataan ini tidak banyak tampak dalam karya-karya seniman kita. Padahal kekuatan ini adalah salah satu ciri khas terhebat jati diri Indonesia...dan bisa ditunjukkan kepada dunia.
Secara umum, semua orang, semua seniman adalah penyembah, tapi yang membedakan mereka adalah "apa yang disembah”.
Silahkan sebut beberapa nama, lalu lihat isi dan visual karya-karya mereka. Lalu tanya....kira-kira apa yang mereka sembah. Apa kira-kira yang mereka perjuangkan...oleh si A...si B....si C...dst.
Akibatnya banyak karya-karya seniman kita isi dan visualnya mirip dengan karya seniman-seniman luar Indonesia...dimana mereka "menyembah" sesuatu yang berbeda dari yang kita sembah. Tapi kita "menjiplak" karya-karya mereka. Ini menyebabkan kita kehilangan jati diri dalam karya-karya kita.
Pendek kata, modal kita hebat . Kitanya yang harus "kembali" mengambil dan menggunakannya dalam karya kita. Dan kita harus naik jenjang ke bagian lebih tinggi dari "Borobudur" itu.
Janganlah berlama-lama terpaku pada: kekerasan, kesangaran, kegarangan, luka, kesedihan, kevulgaran....dlsb.....segala yang negatif.*
-
ydb, washington dc, 10april2016
jaga bara!
-
*catatan: Ini adalah ungkapan dan pemikiran spontan yang aku sampaikan dalam percakapan di inbox Facebook dengan seorang kawan pada 21 Maret 2016 lalu. Aku ingin membaginya kepada teman-teman. Mudah-mudahan berguna.
-
7777777

Titik Keberangkatan dalam Melukis

7777777
-
Dari manakah seorang pelukis berangkat melukis? Dari luar dirinyakah? Dari dalam dirinyakah? Atau dari keduanya - luar dan dalam. Atau...
Apakah yang sangat menentukan wujud karyanya pada akhirnya? Apakah apa yang dilihatnya di luar dirinya? Apakah apa yang dilihat dan dirasakannya di dalam dirinya? Ataukah gabungan keduanya?
Dunia luarkah yang menentukan wujud karyanya? Atau dunia dalamkah yang mendiktekan bentuk-bentuk dan warna-warna di atas kanvasnya?
Bagian manakah yang lebih banyak kadarnya? Luar atau dalam?
Mari kita ambil sebuah lukisan perahu di pinggir pantai, misalnya. Betulkah lukisan itu tentang rupa perahu itu, atau sebenarnya lukisan itu tentang sesuatu yang lain yang sedikit sekali hubungannya dengan rupa perahu itu?
Bisa jadi si pelukis memang hanya suka perahu. Dia suka pada bentuk badan perahu, layarnya dan warnanya yang bermacam-macam. Dia suka melihat perahu yang tergeletak di pantai. Dia suka hamparan pasir tempat perahu itu berada. Dia suka bentuk air laut dan ombaknya. Dia suka awan dan langit yang luas terbentang di atas perahu itu. Dia suka hubungan rupa antara perahu dengan segala sesuatu di sekitar perahu itu. Si pelukis terangsang untuk melukis apa yang dilihatnya di luar dirinya. Dia tidak memusingkan perihal pesan apa yang ingin disampaikannya melalui gambar yang dibuatnya itu. Aku suka apa yang aku lihat dan aku ingin melukisnya, begitu mungkin katanya. Maka mulailah dia melukis. Dan karena kecakapannya, lukisannya bisa jadi bagus. Itu satu kemungkinan.
Rangsangan dari luar bisa juga begini. Si pelukis melukis perahu karena dia amati lukisan perahu sedang populer, banyak diminati dan diperjual-belikan dengan harga tinggi.
Jadi bukan perahunya sebenarnya yang dia minati. Konsep, gagasan dan pesan dalam lukisan? Semua itu jauh dari pikirannya. Membuat uanglah yang menjadi penentu wujud lukisannya. Bisa juga dia mencari kepopuleran semu, karena dia menumpang di kepopuleran seniman lain. Itu kemungkinan lain.
Rangsangan dari luar bisa juga begini. Sang pelukis suka perahu. Dia tertarik dengan perahu tertentu. Dia dengar perahu tersebut memiliki cerita atau sejarah menarik. Kabarnya perahu tersebut mempunyai kaitan erat dengan perkembangan masyarakat di tempat perahu itu berada. Lalu si pelukis mencari informasi lebih banyak tentang perahu tersebut dan tentang masyarakat di tempat itu. Kemudian dia melukis perahu itu.
Gambar perahu di lukisannya itu dia jadikan sebagai semacam monumen sejarah, alat pengingat pada kejadian penting pada masa lalu. Dia ingin orang lain pun tahu tentang cerita atau sejarah masyarakat tempat perahu itu dia temukan. Itu kemungkinan lain lagi.
Rangsangan dari luar itu bisa juga begini. Si pelukis suka perahu. Dia melihat banyak kesamaan antara hidupnya dengan perahu. Seperti perahu, dia pun mengarungi samudra, yakni samudra kehidupan. Seperti perahu, hidupnya pun kadang-kadang diliputi kesunyian yang amat sangat; kadang-kadang diterpa hujan, angin ribut, bahkan badai kehidupan; kadang-kadang terombang-ambing tak menentu; kadang-kadang semangatnya patah bagaikan patahnya tiang layar perahu itu. Si pelukis melihat kisah perahu itu juga bagai kisah banyak manusia lainnya. Kisah universal. Lalu dia melukis perahu. Tapi sebenarnya yang dilukisnya bukanlah perahu, tapi kisah hidupnya dan kisah hidup banyak manusia lain. Gambar perahu digunakannya hanyalah sebagai "jendela", lewat mana orang-orang akan melihat cerita tentang kehidupan manusia.
Wujud akhir lukisan yang berupa perahu bisa juga karena rangsangan dari dalam diri si pelukis. Bagaimana pula itu?
Ya, si pelukis melihat ke dalam dirinya. Dia merenungi hidup dan kehidupannya. Dia "melihat" rasanya, pikiran-pikirannya, sikapnya, kecenderungannya. Dia melihat siapa dirinya dan jati dirinya. Dia ingin melukiskan semua itu di atas kanvas. Jadi, penentu wujud lukisannya bukanlah apa yang ada di luar sana, tapi apa yang ada di dalam dirinya sejak lama.
Bagaimanakah aku melukiskan rasa dan pikirku ini?, tanya dia pada dirinya. Bagaimana aku melukiskan sesuatu yang tidak kasat mata tapi nyata ada karena aku memikirkan dan merasakannya?
Lalu dari dalam itulah dia melihat ke luar. Dari dalamlah dia memulai lukisannya. Jati dirinyalah yang ingin diekspresikannya melalui cat di atas kanvas. Melihat ke luar, dia menemukan perahu. Dan dia melihat bahwa perahu bisa dijadikan bentuk lewat mana dia bisa bercerita tentang dirinya. Yang tampak di dalam menentukan yang tampak di luar. Jati dirinya menentukan wujud yang ada di atas kanvasnya. Gambar perahunya sebenarnya bukanlah gambar perahu, tapi gambar dirinya.
Itu juga sebuah kemungkinan.
Tapi, apakah sebenarnya yang di dalam itu benar-benar berasal dari dalam? Mungkinkah sebenarnya semuanya berasal dari luar, dan semua pelukis melukiskan apa-apa yang ada di luar dirinya?
Jika kita percaya bahwa waktu kita lahir kita bagaikan selembar kertas putih, maka boleh jadi semua yang kita lukis adalah apa-apa yang berasal dari luar diri kita. Semua yang dilukis para pelukis hanyalah pengalaman-pengalaman diri yang terakumulasi dimulai sejak mereka lahir ke dunia. Pengalaman-pengalaman itu bisa lama, bisa juga baru.
Pengalaman adalah bagian dari memori atau ingatan. Dan ingatan adalah "barang" lama, yakni sesuatu yang terjadi pada masa lalu.
Bagi yang percaya bahwa dia pernah hidup di kehidupan yang lain sebelum di kehidupan ini, maka dia akan berkata bahwa yang di dalam itu ada dan memang benar-benar berasal dari dalam. Yang diperlukannya adalah benar-benar melihat ke dalam dirinya. Di situlah tempat jati dirinya. Apa yang kemudian dilukisnya bisa jadi juga gambar perahu, atau sesuatu yang lain.
Bagi yang percaya bahwa kita berasal dari surga dan kita sebenarnya masih membawa pengalaman-pengalaman dari surga itu, maka pengalaman-pengalaman "dari dalam" itu bisa juga menjadi titik keberangkatan proses melukisnya. Dan wujud lukisannya bisa juga berupa gambar perahu! Ya, atau gambar sesuatu yang lain.
Orang-orang yang melukis memang bebas untuk melukis apa yang mereka ingin lukis. Titik keberangkatannya bisa macam-macam, dan dengan tujuan yang macam-macam pula. Lukisan adalah medium atau cara; cara untuk mencapai apa yang diinginkan oleh si pelukis. Ada orang yang melukis karena rasa suka saja. Ada yang melukis untuk mengungkapkan siapa dirinya. Ada yang melukis untuk menyuarakan protes, atau memberikan kesadaran akan sesuatu kepada manusia lain. Ada yang melukis hanya sekadar untuk membuat uang.
Melihat isi tulisan di atas, ada beberapa lukisan perahu yang dimulai oleh pelukisnya dari titik keberangkatan yang berbeda-beda. Wujud akhir lukisan adalah gambar perahu. Perahu digunakan hanyalah sebagai contoh. Semua lukisan perahu itu bisa saja bagus rupanya karena kecakapan para pelukisnya.
Apakah anda seorang pelukis? Dari manakah anda berangkat memulai lukisan anda? Mengapa anda melukis, dan apa tujuan anda?
-
ydb, washington dc, 6april2016
jaga bara!
-
7777777

Berkarya

7777777
-
Bagi seorang seniman rupa, memvisualkan atau mewujudkan ekspresinya sudah semestinya dengan cara yang menarik, at least. Idealnya indah. "Nyeni" atau artistik, kata orang. Namanya juga "karya seni". Hal ini tidak lagi perlu dipertanyakan.
Yang sering menjadi masalah bagi seniman adalah tentang apa yang hendak diekspresikan, apa yang hendak dikatakan. 
Memiliki kemampuan dan tehnik tinggi untuk melukis namun tidak memiliki ide atau gagasan bagus untuk diekspresikan, maka lukisan bagus tidak akan terwujud, bahkan mungkin tidak akan ada lukisan sama sekali.
Banyak "seniman" yang tidak lagi membuat karya disebabkan mereka tidak memiliki ide atau gagasan yang hendak diekspresikan. Mereka berhenti berkarya. Kemampuan teknis yang telah diperoleh selama bertahun-tahun tidak terpakai dan digunakan karena ketiadaan ide. Kemampuan berbicara tanpa tahu apa yang hendak dikatakan akan membuat seseorang terpaksa terdiam.
Banyak pula karya seni/lukisan yang cukup bagus atau bahkan indah secara visual namun tidak jelas apa ide atau gagasannya. Karya tersebut tampak seolah-olah memberikan banyak informasi. Ruang kanvas penuh dengan bentuk, garis dan warna, namun ia tidak memiliki fokus ide dan gagasan. Ini sama saja dengan seseorang yang riuh berceloteh, tapi tidak jelas apa fokus gagasan atau isi pemikiran dalam celotehannya itu.
Mata jeli penikmat seni yang terlatih, berpengalaman dan berpengetahuan akan tahu apakah sebuah karya itu "berisi" dan "bergizi" atau tidak.
-
Pengalaman dan keseharian setiap orang itu unik. Ini membuat diri setiap orang juga unik. Seniman peka dan hebat adalah seseorang yang mengenali hal-hal penting dan momen-momen penting dalam pengalaman dan hidupnya sehari-hari. Kesadarannya akan arti pentingnya hal-hal dan momen-momen tersebut dapat digunakannya sebagai pemicu untuk lahirnya sebuah karya. Pengalaman penting perlu diendapkan dan diolah untuk menghasilkan makna dan nilai. Makna dan nilai inilah yang akhirnya di-share atau dibagi si seniman dengan orang lain ketika ia memamerkan karya-karyanya. Dalam pameran, setiap karya berkesempatan untuk menyuarakan makna dan nilai yang dibawanya dengan lantang. Makna dan nilai ini pulalah yang semestinya dicari oleh penikmat karya seni ketika ia sedang menikmati sebuah karya seni.
-
ydb, washington dc, 1april2016
jaga bara!
-
7777777

Medium Ekspresi

7777777
-
Mempermudah komunikasi bukan tanggung-jawab seni. Ia hanya menyediakan diri sebagai salah satu medium ekspresi.
-
ydb, washington dc, 21m16
jaga bara!
-
7777777

Perbincangan dengan Yuno Delwizar Baswir

Sekelumit perbincangan dengan Yuno Delwizar Baswir
oleh: Ambar B. Arini
...seni adalah anak kandung resmi dari gagasan sang seniman.....(UK)
Ada alur menarik manakala sebuah pikiran tertuang dalam ketidak biasaannya menggunakan simbol , warna dan metaphora2 sebagai bahasa ungkap dalam visualisasinya . Bisa dikata...barangkali disitulah letak keunikan karya2 yuno delwizar baswir...simbol2 sederhana dan dasar yang sudah jarang digunakan atau bahkan cenderung dilupakan oleh para seniman karena dianggap sangat elementer...seperti segitiga, bulat, kotak, persegi panjang, bulan sabit, lengkung...dan lain-lainnya...ternyata menjadi suatu kekuatan yang luar biasa ditangan Yuno DB, karena disanalah letak essensi arah menuju jalan Tuhan yang sangat diyakininya....the meaning of elementary shape/form...menjadi pertaruhan dari visi karya2nya .
Benarkah ini karena hasil dari perenungan dan pertarungannya melawan hidup dan nasibnya selama ini...wallahu alam ...tapi sangat jelas dimaknai bahwa Pikirannya tidak sesederhana simbol-simbol yang dia gunakan untuk dituangkan dalam visualisasinya.
Sekelumit perbincangan sore yang bersemangat yang barangkali patut di simak,
ME: Bentuk bentuk sederhana sdh diabaikan bahkan ditinggalkan oleh para seniman di jaman sekarang ini...kenapa justru kamu angkat kedalam visualisasi karyamu.. filosofi dan keasyikkan apa yang hendak kamu petik dari bentuk2 tersebut?
YDB: hahaha....memang asyiik mbar....ide datang lebih
cepat dibanding kecepatan untuk mewujudkannya
ambar bisa lihat kesinambungan antara karya2 lama
dan karya baru kan? bahkan karya2 awal tahun dan karya2 sejak bulan april, teman2 dekat banyak yang suka..termasuk teman2 seniman senior. itu berarti banyak bagiku, termasuk mantan dosen
ME: iya..aku melihat dan membaca coment2 mereka ...cuma yang terakhir2 kelihatan agak mengerucut temanya...benarkah begitu...
YDB:Iya....lebih ke inti
dari dulu aku memang lebih menyukai rupa yang simpel sebagai ekspresiku....."katakan yang (maha) perlu-perlu saja".....seperti puisi2ku.. aku ngga bisa hanya sekedar memenuh-menuhi ruang kanvas, kalau kepekatan rasa bisa diwujudkan dalam rupa yang simpel, lalu mengapa tidak? orang2 yang sudah terlatih melihat lukisan akan langsung tahu kemana arah "jalan"ku.
Udah lihat album foto terbaruku? aku dan kawan2 pada tahun 1983
ME: sudah...klo boleh aku tahu...penasaran saja...
YDB:ya?
ME: dalam memvisualkan gerakan garismu yg lengkung indah...tiba2 ada gerak garis lurus kaku yang memecahnya...apa yang ada dipikiranmu?
YDB:ibarat energi, ia ada di mana-mana. namun kekuatannya kan tidak sama...bagiku, harus ada puncak-puncak energi.....puncak2 doa....puncak2 ekspresi......energi-energi yang lain menjadi latar belakang atau penghantar menuju puncak2 energi tersebut....the way it is...misalnya... dengan sadar, aku ingin mempertentangkan dua kekuatan
misalnya: kebebasan dan keterbatasan.....
ME: jadi....kamu maksudkan garis lurus yang memecahnya itu merupakan puncak dari pertentangan itu...
YDB: ya...dalam the way it is.... perhatikan garis tepi bentuk oval yang "bebas"....lalu perhatikan garis tepi garis2 lurus yang relatif kaku terbatas.... seperti yang sudah kita bicarakan dulu......bagaimana pandanganku ttg hidup ini.... .dalam lukisanku akan terlihat pertentangan antara: kiri dan kanan....atas dan bawah......bebas dan terbatas....baik dan buruk.....gelap dan terang.....dst.
masih ingat kata opposites..?
ME: ya....luwes dan kaku...kebebasan dan keterbatasan....dan lain2...Tapi bagaimana dengan noon...masihkah kamu bicara ttg oposite
YDB: kalau noon.... terlihat ketundukan...tapi juga bara atau pemberontakan.... sama dengan lukisan seri raksasa dulu.....ada 2 kekuatan yang bertentangan.......ada ketegangan....konflik.....face to face..
Me: wah....kadang aku terjebak oleh visualmu karena tuntunan judul-judul yang kamu sertakan....
YDB; tak perlu dibilang terjebak.... tiap orang berhak mengikuti imajinasinya.......pembacaan thd karya seni tidak mesti sesuai dengan apa yang diniatkan oleh senimannya. aku berharap, secara visual karya2ku berbeda dengan karya2 seniman lain...
Me: hehehe...iya...imaginasiku kadang lebih absurd dari penjelasanmu...tapi tidak jauh dari content yg hendak kamu urai...
YDB; ucapan terbatas....imajinasi tak berbatas
hahaha...itu status facebook terbaruku mbar....
btw, Allah suka menaruh dua hal yang bertentangan dalam satu kalimat.....contohnya, baca saja surah alfatihah
`bimbinglah kami di jalan yang lurus......bukan....dst..."
ada lurus...ada bengkok.....ada nikmat....ada murka...
nanti aku ingin bicara ttg good leader dan bad leader........leader dan followers...leader...follower...leader...follower....leader......
Moga perbincangan hangat yang sedikit ini mampu sedikit memahami akan konsep yang selama ini diusung sahabat kita yuno delwizar baswir..
salam
Ambar B. Arini.
(sumber: grup FB Indonesian Art and Culture Community)

Seniman

7777777
-
Cukup banyak nama seniman yang jarang atau bahkan tidak pernah kita dengar atau kita temukan dalam buku-buku sejarah seni, padahal peran para seniman tersebut dalam menentukan perjalanan dan perkembangan seni cukup besar atau bahkan sangat besar.
-
ydb, washington dc, 17m16
jaga bara!
-
7777777

Karya Seni

7777777
-
Ada jenis karya seni yang ketika pertama kali kau melihatnya kau tidak begitu tertarik atau serta merta suka pada karya tersebut. Namun, bagai tanaman, ia tumbuh perlahan dan membesar dalam dirimu sampai ia menjadi bagian dirimu yang kau sukai. Seiring dengan perjalanan waktu, seiring dengan meningkatnya pengetahuanmu tentang karya tersebut dan pengetahuanmu tentang seniman pencipta karya tersebut, dan juga seiring dengan bertumbuhnya dirimu sendiri, kau semakin menaruh rasa suka, rasa sayang dan rasa hormat pada karya tersebut, dan juga pada senimannya.
Ya, ada jenis karya seni yang tumbuh perlahan-lahan dalam dirimu, lalu ia menjadi bagian dirimu yang tidak bisa dengan mudah kau tinggalkan. Karya seni yang bagus memang memiliki daya "sihir" seperti itu.
Sebaliknya, ada jenis karya yang serta merta menarik rasa sukamu, rasa kagummu, namun seiring dengan perjalanan waktu dan juga bertambahnya pengetahuanmu tentang karya tersebut, rasa suka dan kagummu luntur dan bahkan kemudian sirna. Kau dapati bahwa dibalik permukaan karya yang pertama kali membuatmu suka dan berdecak terkagum-kagum itu, karya tersebut sebenarnya tidak banyak berisi sesuatu yang bermakna dan yang akan terus membuatmu tumbuh. Karya jenis ini layak kau tinggalkan. Karya jenis ini akan kau tinggalkan.
Penikmat seni layak mempertanyakan pengetahuan seninya. Penikmat seni layak mempertanyakan selera seninya.
-
ydb, washington dc, 17m16
jaga bara!
-
7777777

Karya Bagus

7777777
-
Dipamerkan atau tidak dipamerkan, karya bagus tetaplah karya bagus.
Berpameran atau tidak berpameran, seniman bagus tetaplah seniman bagus.
-
Tidak ada buku sejarah yang lengkap dan sempurna, termasuk buku sejarah seni. Selalu ada informasi baru yang bisa dan mungkin ditambahkan.
ydb, washington dc, 15m16
jaga bara!
-
7777777

Thesis Prof. DR. Martinus Dwi Marianto

Hari ini aku menemukan tulisan Prof. DR. Martinus Dwi Marianto ini di internet. Ini adalah thesis yang diajukannya untuk meraih gelar doktornya di Universitas Wollongong, Australia tahun 1995. Judul thesisnya adalah: 'Surrealist Painting In Yogyakarta'
Ketika membicarakan seniman Heri Dono, Prof. DR. Martinus menulis begini:
[terjemahan bebas oleh ydb]
"Pada awal 1980-an ia [Heri Dono – red.] dan beberapa teman kuliahnya memiliki kelompok diskusi informal. Mereka biasa berdiskusi tentang perkembangan seni rupa di Yogyakarta dan seni pada umumnya. Hampir semua mahasiswa yang aktif ambil bagian di grup ini secara militan kritis pada sistem perguruan tinggi dan lembaga seni. Mereka adalah Yuno Baswir (yang menikah dengan seorang penari Amerika, dan adalah penduduk tetap AS), Edi Hara (menikah dengan seorang seniman Amerika), Hari Wahyu (desainer grafis terkemuka di Yogyakarta), Totok Basuki (menikah dengan orang Selandia Baru, dan tinggal di Australia), Heri Dono dan Dadang Christanto. Dari kelompok ini hanya Dadang yang berhasil memperoleh gelar dari ISI, Yogyakarta. Selebihnya drop-out. Namun demikian, orang-orang ini bisa dikatakan berpengetahuan lebih luas dan juga lebih tertarik pada wacana dan teori seni rupa kontemporer dibanding mahasiswa lainnya, yang kebanyakan lebih tertarik pada kerja studio. Dapat dikatakan mereka terlalu radikal secara intelektual dan kritis dalam mendengarkan guru-guru mereka, yang pada waktu itu sebagian besar tidak tertarik pada teori seni, dan lebih suka untuk fokus terutama pada isu-isu praktis."

Tanggung jawab Seniman

7777777
-
Seniman membuat karya seni adalah untuk mengekspresikan dirinya, untuk mewujudkan atau memperlihatkan bagian jiwanya yang tadinya belum berwujud atau belum terlihat. Seniman membuat karya seni bukan untuk memenuhi harapan orang lain di luar dirinya. Jika harapan orang lain terpenuhi oleh karyanya, maka itu hanyalah - atau adalah - bonus bagi si seniman. Tanggung jawab seniman adalah pada integritas dirinya.
-
ydb, 3.3.2016
jaga bara!
-
7777777

di wajahmu aku melihat semua warna

7777777
-
di wajahmu aku melihat semua warna
-
in your face i see all colors
-
ydb, 25feb2016
jaga bara!
-
7777777

Bahkan Di Bawah

7777777
-
tak hanya di atas
juga di kanan
di kiri
bahkan di bawah
-
ydb, 17feb2016
jaga bara!
-
7777777

Kerja Seni Rupa

7777777
-
Kerja seni rupa adalah juga kerja mencari keseimbangan: antara rupa dan konsep, antara kulit dan isi. Kadang-kadang si seniman terlalu diasyikkan oleh rupa, oleh kulit, sehingga konsep atau isi karya terabaikan, bahkan tertutupi. Kadang-kadang si seniman terlalu diasyikkan oleh konsep, oleh isi, sehingga rupa atau kulit karya terabaikan, bahkan menjauh dari keindahan.
Kerja seni rupa adalah kerja yang sulit, tidak mudah. Seperti hidup, kerja seni rupa adalah juga sebuah perjuangan.
-
ydb, 12feb2016
jaga bara!
-
7777777

Mencipta

7777777
-
Mencipta adalah sebuah misteri. Wujud karya yang dihasilkan tidak dapat diprediksi dengan pasti. Proses penciptaan membuat hidup hidup.
-
Creating is a mystery. The form of the resulting work can not be predicted with certainty. The process of creation makes life alive.
-
ydb, 11feb2106
jaga bara!
-
7777777

Penyembuh

7777777
-
Hendaknya tiap orang adalah penyembuh atau obat bagi yang lain, bukan penyebab atau penambah penderitaan.
ydb, washington dc, 7feb2016
jaga bara!
-
7777777

Sajak TERBANG SENDIRI

7777777
-
TERBANG SENDIRI
aku ingin terbang sendiri
tidak bersama
agar kau lihat kepakku saja
sayapku beda garisnya
gerakku lain irama, lain getarnya
biar sendiri
biarlah sunyi
kunikmati luas ini
kupeluk hening ini
untukmu
telah kubuat tari
telah kucipta nyanyi
telah kutulis puisi
lihatlah aku
terbang
menujumu kini
*
ydb, washington dc, 2.2.2016
jaga bara!
-
7777777

Seniman Kuat

7777777
-
Seniman yang kuat dan merdeka tidak akan pernah bisa dipaksa oleh siapapun untuk mengikuti arah manapun atau pemikiran apapun.
Seni adalah ekspresi jiwa pencipta - individu atau kelompok.
Jiwa yang lemah tak akan pernah bisa menciptakan karya seni yang agung.
-
YDB, 15Jan2016
Jaga Bara!
-
7777777

Pewangi Nama

7777777
-
Pewangi nama, apakah itu?
Akhlak yang baik, karya yang baik.
-
ydb, 12jan2015
-
7777777

Empunya Segala

7777777
-
Di atas puncak masih ada awan.
Di atas awan masih ada langit.
Di atas langit masih ada surga.
Di atas surga empunya segala.
Mari ke sana.
-
ydb, 8jan2016
-
7777777

Lukisan yang Baik

Aku suka melihat lukisan yang baik.
Dengan memandangi lukisan yang baik, aku melihat jiwa dan diri pelukisnya; betapa baik hatinya, betapa bahagianya dia, betapa riang, betapa damai, betapa keras, betapa lembut, betapa sedih, betapa susah.
Betapa hebat idenya, betapa cerdas otaknya, betapa pintar, betapa tajam, betapa cemerlang.
Memandang dan menyerap semua itu nikmat. Aku tumbuh.
ydb, 7jan2016, washington dc
jaga bara!

Titik Perdamaian

7777777
-
Melukis bagiku adalah proses untuk mencapai titik perdamaian.
Perdamaian adalah keindahan yang sesungguhnya.
Dalam damai, Cinta hadir tanpa diundang.
-
ydb, 3jan2015
-
7777777

Panjang Diri

7777777
-
Panjang diri tak terhingga, bukan semeter dua meter.
-
ydb, 2jan2016
-
7777777

Pas

7777777
-
akhirnya kutemukan juga
ternyata dia sederhana
tapi dialah yang kuperlukan
dialah yang kubutuhkan
pas
-
ydb, 29122015
-
7777777

Arti Penting Karya Seni

7777777
-
Arti penting dirimu terletak tidak hanya pada rupamu, meskipun rupamu penting. Kau sangat penting karena konteks keberadaanmu; keterkaitanmu dengan semua yang ada di luar dirimu, dengan semua yang ada di dalam dirimu, dengan masamu, dengan masa lalu, masa kini dan masa depan.
Begitu pula dengan karya seni. Arti penting dan nilainya terletak tidak hanya pada rupanya (meskipun rupanya penting), tapi lebih pada konteks keberadaannya.
YDB, 25.12.2015, Washington DC.
Jaga Bara!
-
7777777

Melukis

Dalam melukis, aku kadang-kadang berteriak, kadang-kadang bernyanyi, kadang-kadang berbisik saja. Untuk membuka mulutku, aku tidak menunggu sampai aku ingin berteriak.
YDB, Jogja, 03112015

Sajak Ma

7777777
-
Ma
aku masih di sini
kau di mana kini?
jasadmu ku tahu liangnya
di bawah rumpun bambu dan pohon kelapa tinggi
di balik batang-batang coklat di belakang rumah
dalam gema suara jangkrik dan uir-uir
rohmu kucari
sapamu kunanti
kutatap langit semakin sunyi
belum tujuh hari kau pergi
*
ydb, 21092015
jaga bara!
-
7777777

Karya Seni

7777777
-
Sama dengan dalam tubuh manusia, dalam karya seni pun [seharusnya] darah mengalir. Dan sama dengan darah manusia, darah dalam karya seni tersebut bertingkat-tingkat pula mutunya. Ada darah yang bersih dan segar dan bebas dari racun dan sampah, ada pula darah yang kotor tercemar oleh zat-zat yang menyakitkan bahkan mematikan. 
Sebagaimana halnya dengan manusia, kadangkala karya seni pun ada yang pucat pasi akibat kekurangan darah. Karya-karya seperti itu tampak lemas dan lemah tak bertenaga.
Karya seni yang buruk dan tak sehat memberi pengaruh buruk dan tak sehat pula kepada orang-orang yang melihatnya.
-
ydb, washington dc, 3 september 2015
-
jaga bara!
-
7777777

Karya dan Pengalaman

7777777
-
Sekali lagi, tak ada yang mutlak baru di dunia ini, termasuk dalam karya seni. Karya para seniman, sedikit atau banyak, muncul dan terwujud dari pengalaman-pengalamannya...pengalaman-pengalaman rasa, pikir, rohani, dan seterusnya. Pengalaman adalah masa lalu, bukan masa baru.
Pengalaman seseorang bertingkat-tingkat kadar dan mutunya. Ada yang hebat, ada pula yang biasa-biasa saja.
Idealnya, untuk menghasilkan karya yang agung dan hebat, seorang seniman harus mengalami kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang agung dan hebat pula, sehingga ketika dia membuat karya seni, keagungan dan kehebatan yang ingin ditampilkannya akan muncul dan tampak terwujud secara alamiah....natural...tidak dibuat-buat.
Seniman sebaiknya tidak menunggu untuk mengalami kejadian dan peristiwa yang agung dan hebat itu. Dia harus mencarinya. Dan jika mungkin, dia menciptakan kejadian dan peristiwa yang agung dan hebat itu...untuk mendapatkan dan merasakan pengalamannya.
-
ydb, washington dc, 25 agustus 2015
-
jaga bara!
-
7777777

Ibu

7777777
-
Tanggal 17 Agustus pagi.
Setelah selesai sarapan, Khairul memasuki kamar ibunya bersama Marni untuk pamit. Hanya ada mereka bertiga dalam kamar itu. Ibunya terbaring sakit di tempat tidur. Khairul mencium kening ibunya beberapa kali. Juga tangan kanan ibunya.
"Ma, Irul pamit mau ke Jakarta sama Marni ya. Sudah satu bulan penuh Irul di kampung bersama mama. Sekarang Irul mau ke Jakarta. Lalu tanggal 20 Irul akan pulang ke Amerika..," kata Khairul pelan.
Ibunya hanya menatap wajah Khairul tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Mama tahu Irul sayang sama mama?" tanya Khairul kepada ibunya.
"Tahuuu...," kata ibunya tegas.
Khairul tersenyum.
"Terima kasih ma...," kata Khairul sambil mencium kening ibunya lagi.
"Irul minta maaf atas semua kesalahan Irul ya ma..," kata Khairul memohon.
"Iyaaaa..," kata ibunya.
"Irul banyak salah kepada mama ya...?" tanya Khairul.
"Ndaaaak...," jawab ibunya seraya menggeleng lemah.
Khairul kembali mencium kening ibunya. Juga pipi kanannya.
"Irul pamit ya ma...Irul mau ke Jakarta sama Marni..."
"Iyaaa...," kata ibunya lembut.
Khairul menatap wajah ibunya dengan kasih sayang sambil tersenyum. Ibunya juga tersenyum. Lalu tiba-tiba ibunya terdiam dan menatap muka Khairul lurus-lurus. Kemudian ibunya berkata:
"Jangan lupakan mama yaa...," katanya pelan.
Oh mama, kata Khairul dalam hati.
"Tidak akan pernah lupa ma...," kata Khairul tegas. "Mama cepat sembuh ya.."
*
Dalam pesawat menuju Jakarta, Khairul mengenang kembali percakapannya dengan ibunya itu. Aneh, baru sekarang terasa rasa sedih yang dalam dalam hatinya. Sekarang dia baru benar-benar menyadari bahwa ibunya telah dia tinggalkan...nun jauh di kampung kecil di Sumatra Barat itu.
Akankah aku bersua lagi dengan ibuku?, tanyanya dalam hati.
Khairul berdoa kuat-kuat dalam hatinya: Ya Allah, pertemukanlah aku kembali dengan ibuku...dan ibuku dalam keadaan yang lebih sehat dan lebih kuat. Aamiin...aamiin ya Allah.
Mesin jet pesawat menderu bising. Khairul memandangi wajah-wajah asing orang-orang yang duduk di sekitarnya. Tiba-tiba dia merasa sepi.
Hatinya gundah merindu...
***
ydb, chicago, 20 august 2015
-
jaga bara!
-
7777777

Bukittinggi

7777777
-
Senja turun di Bukittinggi. Sebentar lagi maghrib masuk. Sayup-sayup suara orang mengaji terdengar datang dari mesjid dekat rumah sakit.
Ada ketukan di pintu. "Assalamualaikum..." Marni memasuki kamar. Dua bungkusan plastik di tangan kanannya. Terlihat beberapa batang lidi tusukan sate mencuat dari salah satu bungkusan plastik itu. 
"Wooow...," kata Khairul kagum. 
Marni tersenyum.
Sepeda-sepeda motor berseliweran di jalan di depan gedung rumah sakit. Suara mesinnya menderu-deru.
Khairul menghela nafas.
Ibunya pulas terbaring di atas ranjang...
-
ydb, 12 august 2015, bukittinggi
-
jaga bara!
-
7777777

Sunday, April 10, 2016

Sajak CINTA

7777777
-
CINTA
Berjuta arti cinta.
Artimu artiku tak sama.
Beradu dalam arena.
Inilah cinta, katamu.
Bukan, kataku. Ini cinta.
Cintaku menang, katamu.
Menang tak berarti cinta, kataku.
Cinta adalah cinta karena ia adalah cinta, kataku. Itu saja.
Cinta menang.
Memang.
*
ydb, washington dc, 29juni2015
jaga bara!
-
7777777

Sajak BISA TAK BISA TAK BISA BISA

7777777
-
BISA TAK BISA TAK BISA BISA
kalau bisa lembut, kenapa kasar?
kalau bisa sayang, kenapa marah?
kalau bisa ketawa, kenapa meringis?
kalau bisa baik, kenapa buruk?
kalau bisa jujur, kenapa bohong?
kalau bisa damai, kenapa perang?
kalau bisa cinta, kenapa benci?
tak bisa?

ydb, washington dc, 8juni2015
jaga bara!
-
7777777

Bandel

7777777
-
Untuk menemukan atau mendapatkan sesuatu yang benar-benar baru, seniman dalam berkarya tidak boleh cepat puas. Jika kita melompat dari titik A hanya ke titik B, maka kita hanya akan menemukan titik B...
Seniman harus berani "melompat-lompat"....ke titik C, D, E....dan seterusnya. Seniman harus berani bereksprerimen dan bahkan berubah. 
Untuk mencipta karya seni, seniman harus bandel.
-
ydb, washington dc, 10mei2015
jaga bara!
-
7777777