Tuesday, October 21, 2014

PERUPA ADE KOESNOWIBOWO: SEBUAH CATATAN SPONTAN DAN SINGKAT


7777777
CATATAN SPONTAN DAN SINGKAT TENTANG LUKISAN SAHABATKU ADE KOESNOWIBOWO

Menurutku, beginilah karya Ade Koesnowibowo yang sesungguhnya! Di sinilah aku melihat Ade yang kukenal: berkarakter, direct/langsung, bebas, berhumor, segar, spontan dalam semua hal...
Menurutku lagi, mungkin karena tuntutan dan tekanan dunia seni, Ade terkesan telah memaksakan dirinya menjadi orang lain...bukan menjadi dirinya sendiri...Maaf ya sahabat.

Ade Koesnowibowo, seingatku, berangkat dari komik....penuh kekocakan.
Aku masih ingat sket-sket yang dibuatnya pada tahun2 pertama dia di ASRI. Sangat kocak, direct, garis2nya kuat, segar...meskipun kesan komiknya masih sangat jelas juga.

Menurutku, "kedewasaan" karya2nya hari ini seperti dipaksakan.....seperti lukisannya tentang kelangkaan bensin....masalah gender......falsafah wayang...dll. Terkesan olehku Ade ingin terlihat bahwa dia juga mempunyai pemikiran yang berat dan serius.  Ingatlah: bahkan seorang Picasso sekalipun berusaha seumur hidupnya untuk dapat melukis/berkarya seperti anak2 lagi(tolong bedakan dengan kekanak-kanakan). Dia ingin bisa melukis dengan bebas, direct, spontan....dll.....Tapi Ade terkesan justru ingin meninggalkan kualitas ini.
Apakah karena Ade ingin dianggap "kontemporer"?
Hanya Ade yang tahu....
Maaf sekali lagi de....

Andaikata "gaya" lukisan ngamen itu Ade Koesnowibowo kembangkan dari dulu.....ah....aku kira lukisan2 Ade hari ini sudah sangat dahsyat. Ada kekocakan Ade yang tidak dimiliki oleh Heri Dono, misalnya, meskipun sebagian karya Heri juga kocak, bebas dan spontan.

Menurutku, lukisan Ade Koesnowibowo ini ada kesamaannya dengan lukisan Nyoman Gunarsa. Lukisan Ade ini menurutku adalah versi kontemporer dari lukisan Pak Nyoman. Lukisan mereka sama-sama tentang gerak, bunyi, kebebasan dalam menggaris, membuat bentuk, memilih warna, mengatur komposisi, dlsb. Terlihat nyata kebebasan keduanya dalam berekspresi. Tampak keduanya berhasil mendobrak batasan-batasan yang mengikat.

Perhatikan lukisan Ade. Perhatikanlah gerak tokoh-tokoh dalam lukisannya, bentuknya, warnanya, komposisinya. Perhatikan wajah orang-orang dalam lukisan itu, mulut mereka. Perhatikan posisi kaki mereka. Sungguh bebas dan ekspresif. Lukisan Pak Nyoman juga begitu. Tapi bentuk yang digunakan Pak Nyoman adalah bentuk-bentuk yang diambilnya dari tradisi, yakni tradisi tanah kelahirannya Bali. Sedangkan bentuk-bentuk yang digunakan Ade dalam lukisannya ini adalah bentuk-bentuk masa kini. Dan bentuk-bentuk seperti ini potensinya besar sekali.Jika Ade mau, masih banyak yang bisa digali.
Bagiku yang mengenal Ade, kebebasan dan kesegaran seperti yang kugambarkan di ataslah yang telah hilang dalam lukisan-lukisan Ade hari ini.

Untuk sobat Yusrizal Ibrahim Lamno, pertanyaanku adalah: Betulkah proses yang dijalani Ade selama ini alamiah, seperti dugaanmu? Ataukah Ade Koesnowibowo membuat lukisannya karena "tergoda" oleh "kekuatan" di luar dirinya?

*

ydb, washington dc, 21.10.2014
salam damai dan kasih untukmu semesta
jaga bara!
*tulisan ini langsung dicopy-paste dari komenku di halaman fb sahabatku Ruujs van Diijz.
7777777

No comments:

Post a Comment