Monday, April 11, 2016

Thesis Prof. DR. Martinus Dwi Marianto

Hari ini aku menemukan tulisan Prof. DR. Martinus Dwi Marianto ini di internet. Ini adalah thesis yang diajukannya untuk meraih gelar doktornya di Universitas Wollongong, Australia tahun 1995. Judul thesisnya adalah: 'Surrealist Painting In Yogyakarta'
Ketika membicarakan seniman Heri Dono, Prof. DR. Martinus menulis begini:
[terjemahan bebas oleh ydb]
"Pada awal 1980-an ia [Heri Dono – red.] dan beberapa teman kuliahnya memiliki kelompok diskusi informal. Mereka biasa berdiskusi tentang perkembangan seni rupa di Yogyakarta dan seni pada umumnya. Hampir semua mahasiswa yang aktif ambil bagian di grup ini secara militan kritis pada sistem perguruan tinggi dan lembaga seni. Mereka adalah Yuno Baswir (yang menikah dengan seorang penari Amerika, dan adalah penduduk tetap AS), Edi Hara (menikah dengan seorang seniman Amerika), Hari Wahyu (desainer grafis terkemuka di Yogyakarta), Totok Basuki (menikah dengan orang Selandia Baru, dan tinggal di Australia), Heri Dono dan Dadang Christanto. Dari kelompok ini hanya Dadang yang berhasil memperoleh gelar dari ISI, Yogyakarta. Selebihnya drop-out. Namun demikian, orang-orang ini bisa dikatakan berpengetahuan lebih luas dan juga lebih tertarik pada wacana dan teori seni rupa kontemporer dibanding mahasiswa lainnya, yang kebanyakan lebih tertarik pada kerja studio. Dapat dikatakan mereka terlalu radikal secara intelektual dan kritis dalam mendengarkan guru-guru mereka, yang pada waktu itu sebagian besar tidak tertarik pada teori seni, dan lebih suka untuk fokus terutama pada isu-isu praktis."

No comments:

Post a Comment