Monday, April 11, 2016

Tentang Karya Seni Rupa Indonesia

7777777
-
Ada sebenarnya yg hendak kukatakan tentang kelebihan Indonesia, yang tidak terlalu tampak dalam karya seni seniman-seniman kontemporer kita.
Untuk mudahnya, coba bayangkan candi Borobudur. Kebanyakan karya-karya seniman kontemporer kita masih terikat bergelut membicarakan hal-hal seperti yang tergambarkan di bagian terbawah relief candi itu. Belum banyak yang naik ke bagian atas. Cerita mereka masih berputar pada apa-apa yang dilakukan oleh para penghuni "neraka"...perbuatan-perbuatan “orang-orang jaman jahiliyah". Jaman kekelaman atau ignorance. Terlalu banyak fokusnya ke sana. Mereka terlalu terikat dan mendekam di sana. Mereka belum mau melepaskan diri dari hal-hal itu.
Salah satu kelebihan terkuat Indonesia adalah (sebenarnya) negara ini diisi oleh para penyembah (Tuhan). Tapi kenyataan ini tidak banyak tampak dalam karya-karya seniman kita. Padahal kekuatan ini adalah salah satu ciri khas terhebat jati diri Indonesia...dan bisa ditunjukkan kepada dunia.
Secara umum, semua orang, semua seniman adalah penyembah, tapi yang membedakan mereka adalah "apa yang disembah”.
Silahkan sebut beberapa nama, lalu lihat isi dan visual karya-karya mereka. Lalu tanya....kira-kira apa yang mereka sembah. Apa kira-kira yang mereka perjuangkan...oleh si A...si B....si C...dst.
Akibatnya banyak karya-karya seniman kita isi dan visualnya mirip dengan karya seniman-seniman luar Indonesia...dimana mereka "menyembah" sesuatu yang berbeda dari yang kita sembah. Tapi kita "menjiplak" karya-karya mereka. Ini menyebabkan kita kehilangan jati diri dalam karya-karya kita.
Pendek kata, modal kita hebat . Kitanya yang harus "kembali" mengambil dan menggunakannya dalam karya kita. Dan kita harus naik jenjang ke bagian lebih tinggi dari "Borobudur" itu.
Janganlah berlama-lama terpaku pada: kekerasan, kesangaran, kegarangan, luka, kesedihan, kevulgaran....dlsb.....segala yang negatif.*
-
ydb, washington dc, 10april2016
jaga bara!
-
*catatan: Ini adalah ungkapan dan pemikiran spontan yang aku sampaikan dalam percakapan di inbox Facebook dengan seorang kawan pada 21 Maret 2016 lalu. Aku ingin membaginya kepada teman-teman. Mudah-mudahan berguna.
-
7777777

No comments:

Post a Comment