Thursday, September 11, 2014

SENIMAN DAN KARYANYA

*******

Sejak dulu seniman menggunakan karya seni untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya kepada orang lain, kepada dunia. Melalui karya seni, ia juga mengabadikan pikiran dan perasaannya.
Seniman yang hebat menyadari sepenuhnya tentang dahsyatnya kemampuan karya seni untuk membawa pesan, bagaikan dahsyatnya kemampuan alam semesta membawa wahyu Tuhan Sang Maha Pencipta. Manusia yang hebat menyadari sepenuhnya tentang dahsyatnya kemampuan wahyu Tuhan mengubah tingkah laku manusia akibat perubahan dalam pikiran dan perasaannya. Begitu pula dengan seniman yang hebat, ia menyadari sepenuhnya tentang dahsyatnya kemampuan karya seni untuk membawa pesan yang dapat mengubah pikiran dan perasaan orang lain, dengan demikian mengubah tingkah laku mereka.
Karya seni mampu mengubah manusia menjadi manusia yang lebih baik, manusia yang lebih manusia, manusia yang lebih sempurna.
Tapi tidak semua seniman menyadari ini. Terlalu banyak manusia menyia-nyiakan alam semesta, menyia-nyiakan wahyu. Terlalu banyak seniman menyia-nyiakan karya seni. Terlalu banyak karya seni yang tanpa isi - indah di luar tapi tak berisi pikiran dan perasaan berkualitas tinggi di dalamnya. Akibatnya, terlalu banyak karya seni yang tidak "menolong", tidak "menyembuhkan", tidak mengubah tingkah laku manusia lain. Karya seni begini dihasilkan oleh seniman yang tidak hebat, meskipun ia "populer", disanjung banyak orang. Seniman yang tidak hebat ini menyia-nyiakan kemampuan karya seni. Ia tidak mampu menghargai kedahsyatan karya seni sepantasnya, selayaknya. Karya-karya mereka hanya bisa digunakan untuk hiburan sepintas lalu. Karya-karya mereka tidak menimbulkan perenungan di pihak penikmat. Karya-karya mereka rendah mutunya.

Karya-karya bermutu rendah akan dilupakan. Seniman penciptanya pun akan dilupakan.

*

Yuno Delwizar Baswir.
Washington DC, U.S.A.
15 Juni 2014
Salam Damai dan Kasih untukmu Semesta

*******

No comments:

Post a Comment