Thursday, September 18, 2014

"The Golden Shit" oleh Heri Dono

*******
Teman-teman IACA yang baik,
Menarik sekali perbincangan kita kemarin tentang karya perupa Heri Dono yang berjudul "The Golden Shit." Asyik ya memasuki karya seni dan membicarakannya. Kita tidak berhenti hanya pada memandang bentuk luar karya saja.
Sebenarnya Heri sendiri sudah menjelaskan karyanya itu dan memberitahu kita tentang bagaimana munculnya ide untuk membuat patung itu. Sederhana sekali sebenarnya. Simaklah kutipan di bawah ini dari The Jakarta Globe:
[Terjemahan bebas saya dalam bahasa Indonesia ada di bawah]
In December, the 51-year-old artist displayed his unique sculpture of a white porcelain dog defecating, entitled “The Golden Shit,” at an art gallery in Berlin. The sculpture was meant to protest the road signs that he saw along the roads in the city of Nordsee, on the island of Wangerooge, Germany, requiring dog owners to dispose of their pets’ waste.
“Dog shit is seen as something dirty and disgusting,” he said. “But actually, it can be recycled into something useful and valuable. In Switzerland, for example, they recycle human waste and turn it into biogas energy for the city’s central heating system.”
-----------
Pada bulan Desember [2010 - ydb], artis berusia 51 tahun [sekarang 54 tahun] memamerkan patung anjing yang sedang BAB yang terbuat dari porselen putih, berjudul "Tahi Emas," di sebuah galeri seni di Berlin. Patung itu dimaksudkan untuk memprotes tanda-tanda di jalan yang Heri lihat di sepanjang jalan di kota Nordsee, di pulau Wangerooge, Jerman, yang mengharuskan pemilik anjing membuang kotoran hewan peliharaan mereka.
"Tahi anjing dipandang sebagai sesuatu yang kotor dan menjijikkan," katanya. "Tapi sebenarnya, kotoran anjing itu dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang berguna dan berharga. Di Swiss, misalnya, mereka mendaur ulang kotoran manusia dan mengubahnya menjadi energi biogas untuk sistem pemanas sentral kota."
ydb, washington dc, usa, 9 september 2014
salam damai dan kasih untukmu semesta
jaga bara!
*******

No comments:

Post a Comment