Saturday, October 4, 2014

KRITIKAN DAN KECAMAN

7777777
Seniman suka pamer dan berpameran. Dipamerkannya lukisan terbarunya, puisi terbarunya, lagu terbarunya, tarian terbarunya, dll. Seniman dan karyanya membutuhkan penikmat atau penonton karya. Karya adalah medium bagi seniman untuk berkomunikasi, dan tak ada komunikasi kalau karya tidak berpenonton.
Karya si seniman memiliki hidupnya sendiri. Begitu sebuah karya dipamerkan, ia berkata-kata mewakili dirinya sendiri. Karya yang hebat akan terlihat kehebatannya. Sebaliknya, karya yang buruk dan hampa makna pun akhirnya akan terlihat keburukan dan kehampaan maknanya.
Seniman seharusnyalah menerima dengan lapang dada berbagai tanggapan yang disampaikan penonton tentang karyanya, baik tanggapan baik maupun tanggapan buruk. Berani pamer, maka harus berani pula dikritik dan dikecam, atau lebih dari itu. Seniman jangan hanya mengharapkan pujian. Janganlah meradang mendengarkan kritikan.
Memang tidak mudah mendengarkan dan menerima kritikan atau kecaman. Tapi sesungguhnya, di balik kritikan dan kecaman itu ada kebaikan, jika kita mau memikirkan.
*
ydb, washington dc, usa. 03102014
salam damai dan kasih untukmu semesta
jaga bara!

7777777

No comments:

Post a Comment